Memutuskan Hak Anget Dengan Sebelah Pihak, Perseteruan Fahri Hamzah Dengan PKS Kembali Di Mulai




Indo Lahan - Jakarta, Disetujuinya hak angket KPK oleh DPR memiliki berbagai cerita di baliknya. Seperti babak baru Fahri Hamzah versus PKS yang kembali mengemuka.
Perseteruan antara PKS dan Fahri Hamzah bermula saat partai pimpinan Sohibul Iman itu memecat Fahri dari seluruh keanggotaan partai pada April tahun lalu. Fahri dituduh telah melanggar disiplin organisasi dan tak patuh terhadap kebijakan partai.
PKS pun bermaksud mengganti Fahri di parlemen dari kursi pimpinan DPR, namun hingga saat ini masih terganjal dan anggota Dewan dari dapil NTB itu kini masih menjadi Wakil Ketua DPR. Hal tersebut terjadi lantaran Fahri mengajukan perlawanan.
Dia membawa kasusnya ke pengadilan dan menang sehingga dinyatakan masih menjadi kader PKS. Tak patah semangat, PKS membawa kasus itu ke tingkat banding dan hingga saat ini keputusannya belum keluar. Akibatnya, PKS belum berhasil menjegal Fahri dari kursi pimpinan DPR.
Meski dianggap masih menjadi kader PKS, hubungan Fahri dengan fraksinya tidak tampak harmonis. Dalam beberapa kali kesempatan, mereka kerap bertentangan dalam berbagai isu.
Terbaru, pilihan Fahri berbeda dengan PKS dalam usulan hak angket KPK yang baru saja diketok kemarin, Jumat (28/4/2017). Fahri menjadi salah satu inisiator hak angket yang diusulkan Komisi III karena KPK menolak membuka rekaman pemeriksaan Miryam S Haryani, sedangkan PKS menolak usulan itu.
"Tadi Demokrat dengan PKS (yang menolak usulan), tapi PKS saya nekat. Fraksi independen," kata Fahri seusai rapat badan musyawarah di DPR, Kamis (27/4).
"Saya PKS juga, saya neken. Saya nggak tahu, tapi saya teken," ujarnya setelah usulan hak angket diketok di paripurna.
Padahal sejak awal, PKS sudah menyatakan menolak inisiasi tersebut. Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyatakan hak angket dapat berdampak langsung terhadap upaya penegakan hukum oleh KPK.
"Sesuai kajian fraksi dan arahan DPP, Fraksi PKS memutuskan tidak ikut menandatangani hak angket agar tidak terkesan mengganggu KPK dalam menegakkan hukum (pemberantasan korupsi)," ujar Jazuli sebelum rapat paripurna dimulai melalui keterangannya, Jumat (28/4).
Meski begitu, PKS tidak bisa menyampaikan aspirasinya secara resmi dalam sidang paripurna karena tidak mendapat kesempatan. Sebab, Fahri Hamzah, yang memimpin sidang, mengetok persetujuan secara sepihak.
Padahal saat sidang, baru beberapa fraksi yang menyampaikan pendapat. Fraksi PKS menjadi salah satu fraksi yang belum mendapat giliran bicara. Bahkan Fahri tidak menggubris protes-protes anggota DPR dan secara sepihak melakukan persetujuan. Sikap Fahri membuat sejumlah anggota DPR berang. Fraksi Gerindra, yang juga menolak, akhirnya walk out dari ruang sidang.
"Bukan tidak menyampaikan, tapi belum sempat sudah diketok," kata Jazuli seusai sidang.
PKS pun tampaknya meradang karena ulah Fahri membuat kesan PKS seakan menyetujui usulan hak angket itu. Jazuli pun melontarkan kritik pedas kepada kolega yang hingga kini masih satu fraksi dengannya itu.
"Saya berharap pimpinan sidang bersikap arif dan bijaksana, harus mendengar suara peserta rapat secara tuntas, minimal pendapat perwakilan semua fraksi-fraksi secara lengkap dan utuh sebelum pengambilan keputusan," tutur Jazuli, Jumat (28/4) malam.
"Kalau mau mengambil keputusan tanpa mendengar suara peserta rapat, lebih baik putuskan saja sendiri di ruangan sendiri, tidak usah pakai rapat," tuturnya.
Jazuli juga memastikan sikap Fahri bukanlah representasi dari fraksi maupun partai. Ini termasuk dari penekenan usulan hak angket hingga sikap arogan Fahri saat memimpin sidang paripurna.
"Yang pasti sikap Fahri Hamzah terkait angket tidak merepresentasikan sikap-sikap DPP dan F-PKS!" kata anggota Komisi I DPR tersebut.
Menurut Jazuli, Fahri tak bisa menyebut tindakannya sebagai cerminan kelakuan PKS. Fahri harus menyelesaikan konfliknya dulu dengan PKS.
"Semua orang tahu Saudara FH sedang bermasalah dengan DPP PKS," ujar Jazuli.
===================================================
TOP RATING BANDAR BOLA DAN SITUS POKER ONLINE INDONESIA
TER-UPDATE, TERBAIK DAN TERPERCAYA 2016/2017
===================================================
0 komentar: