Gak Kapok Kapok, Guru Di NTT Cabuli 7 Murid SD

Indo Lahan - Kekerasan seksual kepada anak di bawah ini kembali terjadi di Indonesia, tepatnya di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kejadian yang terjadi di kabupaten Ende ini menimpa kepada 7 siswa SD. Dari pengakuan 7 sisawa tersebut, mereka di cabuli oleh gurunya sendiri yang bernama Bendediktus Felix Ndopo atau akrab di panggil dengan nama Beni yang merupakan warga Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, NTT.

AGEN JUDI TERBAIK DI INDONESIA

Perbuatan beajat ini terkuak di saat salah seorang korban (RM) mengadukan perlakukan gurunya kepadanya. Tak terima atap perbuatan gurunya, orang tua korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.

"Setelah kami menerima laporan dari ornag tua korban, pelaku langsung kami bekuk. Pelaku merupakan Kepala Sekolah dimana tempat para korban bersekolah," ungkap AKBP Jules Abast selaku  Kabid Humas Polda NTT, Senin (24/10/2016).

KUMPULAN AGEN JUDI ONLINE

Setelah kami melakukan penyelidikan terhadap pelaku, kembali terungkap bahwa ada 6 siswa yang ikut menjadi korban pencabulan dan ke enam korban tersebut kini telah menjadi murid SMP.

Para korban mengaku telah dicabuli oleh pelaku sejak tahun 2011 lalu, saar mereka masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Saat itu, perbuatan guru tersebut perna di adukan kepada orang tuanya, namun maslah tersebut diselesaikan secara kekeluargaan menurut adat setempat.

KUMPULAN JUDI ONLINE TERBAIK

"Dari keterangan korban, pelaku mencabuli mereka waktu duduk di bangku Sekolah dasar di tahun 2011. Perbuatan pelaku perna dilaporkan dan diselesaikan secara adat dengan dikenai denda wale (denda adat). Guru tersebut juga di pindahkan dari sekolah tempat para korban bersekolah, " tutur Jules.

LAPAK AGEN JUDI ONLINE

Kabid Humas Polda NTT, AKBP Jules Abast juga menambahkan bahwa pelaku kini telah mendekam di Rumah Tahanan Ende sambil menunggu kelengkapan berkas P21 oleh penyidik untuk di limpahkan ke kejaksaan.

FORUM AGEN JUDI ONLINE

Kini pelaku telah di jerat UU Nomor 35 Tahun 2014 tetntang Perlindungan Anak Pasal 82 ayat 2 jo pasal 76 E perubahan atas UU No Tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan maksimal hukuman 15 tahun penjara dan atau denda Rp. 3 Milliar.